mengapa israel tak penah kalah dalam perang meski dikeroyok

Комментарии · 8 Просмотры

inilah sebab utama mengapa israel tak penah kalah dalam pertempuran meski dikeroyok oleh pelbagai negara,
Israel adalah Bangsa Pilihan dan Kesayangan Tuhan Allah: Siapa yang Mengutuk Engkau, Terkutuklah Ia

Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu [Yakub], dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia. (Kejadian 27:29)

Bangsa Israel adalah umat kesayangan-Nya. Dia sudah berjanji bahwa Israel akan diberkati, tidak mungkin Dia batalkan berkat-berkat itu.

Bahkan yang tertulis dalam Alkitabmenjelaskan: orang yang mengutuk Israel sebaliknya akan mendapatkan kutuk dari Tuhan.

Namun Tuhan pun bukan tidak pernah marah kepada bangsa Israel.

Baal-Peor adalah peristiwa tragis penyembahan berhala bangsa Israel yang berakibat matinya 24000 orang karena ditimpa hukuman dari Tuhan.

Kisah ini dicatat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen terutama di dalam Kitab Bilangan pasal 25 ayat 1-15.

Lantas Ada dua alasan mengapa memberkati Israel adalah baik?

Pertama, itu adalah perintah Tuhan sendiri.

�Ketahuilah, aku mendapat perintah untuk memberkati, dan apabila Dia memberkati, maka aku tidak dapat membalikkannya� (Bilangan 23:20).

Bila itu perintah dan kita melanggarnya bukan hal yang baik yang akan kita terima tetapi hal yang buruk yang datang. Perintah itu bukan untuk dilanggar tetapi untuk dilakukan.

Sebab bila kita memberkati Israel, Alkitab katakan, �Diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!" (Bilangan 24:9).

Kedua, sebab Israel adalah bangsa yang disertai Tuhan. Buktinya apa? �sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel.

Pada waktunya akan dikatakan kepada Yakub, begitu juga kepada Israel, keajaiban yang diperbuat Allah� (Bilangan 23:23).

Israel Bangsa Pilihan dan Kesayangan Tuhan, Janji Pemulihan akan Digenapi

Dalam Alkitab Israel disebut sebagai bangsa pilihan dan kesayangan Allah.

Israel memainkan peran yang sangat besar terhadap sejarah dan nubuatan kedatangan Yesus Kristus.

Hal ini dituliskan dalam Kejadian 3: 15 dan Yesaya 7: 14. Dalam Yeremia 33: 15 dijelaskan bahwa Yesus adalah Tunas keadilan bagi Daud.

�Ia (Yesus) akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri� (ayat 15b). Dan dia mewakili bangsa Israel.

Timbangan adalah lambang religius yang dipakai untuk menggambarkan Israel.

Ada juga simbol terkait Lupus yang menggambarkan seekor hewan yang dikorbankan serta sebuah mahkota yang merupakan gambaran bahwa Yerusalem adalah mahkota itu (Yesaya 62: 1-3).

Di Mazmur 80: 1-7 juga dituliskan bagaimana bintang terang yang bersinar sebagai bentuk dari kehadiran Allah. Setelah kelahiran Yesus, imam-imam dan orang farisi malah menolakNya.

Saat pertama kali berkunjung ke Israel, Yesus segera memanggil 12 muridNya, orang-orang Yahudi pertama yang membangun gereja mula-mula.

Dalam Zakharia 14: 3-11 disebutkan bahwa Israel akan dipulihkan dan akan berkuasa bersama-sama dengan Kristus melalui kedatangan-Nya yang kedua kalinya.

Setelah kedatangan-Nya, pemerintahan seribu tahun akan ditegakkan.

Yesus sebagai juruslamat akan berdiri di atas Yerusalem dan seluruh bumi akan menyaksikan peristiwa tersebut lewat tanda-tanda dari matahari, bulan dan bintang.

Meskipun tampaknya Allah sudah menetapkan Israel sebagai bangsa pilihanNya. Bukan berarti Dia mengesampingkan bangsa-bangsa dan suku-suku lain di dunia.

Tuhan justru memerintahkan bangsa Israel untuk menghormati orang lain dan negara lain untuk tinggal bersama dengan mereka.

�Tetapi apabila seorang asing telah menetap padamu dan mau merayakan Paskah bagi TUHAN, maka setiap laki-laki yang bersama-sama dengan dia, wajiblah disunat; barulah ia boleh mendekat untuk merayakannya; ia akan dianggap sebagai orang asli.

Tetapi tidak seorangpun yang tidak bersunat boleh memakannya.� (Keluaran 12: 48)

Ayat ini menunjukkan keadilan Allah atas semua bangsa.

Tuhan melanjutkan, �Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu.�

(ayat 49) Dia juga menegaskan supaya jangan memperlakukan orang asing atau menindasnya karena bangsa Israel pun sebelumnya adalah orang asing di tanah Mesir (Keluaran 22: 21).

 

Selain itu, orang-orang non Yahudi pun tetap diperhitungkan Allah setelah peristiwa Hari Pentakosta.

Awalnya, pengikut Yesus yang mendirikan gereja mula-mula adalah Yahudi (Kisah Para Rasul 2: 5).

Tapi kisah pencurahan Roh Kudus membuka akses bagi orang-orang non Yahudi untuk memperoleh janji kekal Allah.

�Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.� (Efesus 2: 11-13)

Petrus dan jemaat gereja mula-mula mulai memahami bahwa Allah juga memanggil orang-orang non Yahudi setelah pencurahan Roh Kudus yang terjadi secara ajaib kepada seorang bernama Kornelius dan keluarganya.

Saat Yesus datang kembali ke dunia dan membangun KerajaanNya di bumi, Dia akan memulihkan Israel sebagai bangsa yang paling besar di dunia (Yesaya 11: 12 & 14: 1-2). (Rhendi Umar)

Комментарии